Mengingat pentingnya hari tersebut, ditambah laga ini terjadi di final piala liga, presiden Los Blancos Florentino Perez pun menekankan kepada manajer Vicente Del Bosque untuk menjadikannya target prioritas. Seperti diketahui, kala itu Madrid tak pernah lagi menjuarai Copa del Rey sejak 1993. Mirisnya, semusim sebelumnya, di kompetisi yang sama, mereka tereliminasi di fase 64 besar oleh tim divisi tiga, Toledo.
Namun Deportivo, yang menjadi kampiun La Liga di musim 2000 dan menjadi runner-up di bawah Madrid pada edisi 2001, memang menyimpan rencana untuk merusak pesta 100 tahun klub ibu kota!
Penguasaan bola serta permainan fisik anak-anak Deportivo di babak pertama benar-benar membuat Madrid tidak bisa leluasa bergerak. Baru menit keenam, gelandang Sergio Gonzalez membawa Deportivo unggul lewat aksi dari dekat gawang setelah melewati kapten Fernando Hiero dan bek Michel Salgado. Dengan mudah, Gonzalez meceploskan bola ke gawang yang dikawal Cesar.
Alih-alih bangkit, setengah jam laga berjalan, Diego Tristan justru mencuri gol untuk menghadirkan marjin dua dengan sentuhan terukur di mulut gawang. Pada akhirnya, Madrid hanya bisa membalas satu gol melalui torehan dari sang pengaran klub Raul Gonzalez, namun waktu yang tersisa tidak bisa dimaksimalkan untuk menyeimbangkan kedudukan.
Pertandingan berkahir dengan angka 2-1 untuk kejayaan Deportivo. Pesta 100 tahun Madrid pun tercoreng dan publik Deportivo larut dalam euforia.
Bargabunglah segera dengan kami di www.cash88bet.com
Poker | Casino | Live CASINO | SBOBET | MAXBET | Asia Poker 77
PIN BB : 58E925C6 | 261B9B5A
Yahoo Messengers : cash88bet99@yahoo.com
No comments:
Post a Comment